WAKIL KETUA MPR : BEASISWA PENDIDIKAN DI INDONESIA HARUS DI PERLUAS
WAKIL KETUA MPR : BEASISWA PENDIDIKAN DI INDONESIA HARUS DI PERLUAS
OLEH : MAUDY LUSI FEBRIANTI
MANAJEMEN FEB UHAMKA
Ragam atau variasi bahasa pertama yang kita bisa lihat berdasarkan penuturnya adalah idiolek. Idiolek merupakan ragam bahasa yang dimiliki seseorang atau bisa dikatakan variasi bahasa atau idioleknya masing-masing. Variasi idiolek ini berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat, dan sebagainya. Ragam Bahasa dibagi menjadi 2 bagian yaitu Ragam Bahasa Tulis dan Ragam Bahasa Lisan. Yang membedakan ragam tersebut ialah Ragam Tulis akan menggunakan kata yang terstruktur penulisan kalimatnya akan jelas Subjek, Predikat, Objek dan Keterangan dan menggunakan baku ketika ragam tulisan baku. Namun Ragam Lisan tidak memperhatikan struktur kalimat sehingga belum tentu menggunakan Subjek, Predikat dan Objek dengan tepat.
Dalam teks berita tersebut termasuk ke dalam Ragam Bahasa Jurnalistik, karena di dalam teks tersebut terdapat pewawancara dengan narasumber serta teks tersebut menggunakan kata-kata yang baik, sopan sehingga saya mudah memahami teks berita tersebut.
Contoh perbedaan Ragam Bahasa Lisan dan Tulisan dari segi
a. Tata Bahasa
1. Bentuk Kata
• Ragam Lisan : Pandemi Covid-19 tentunya telah timbul kekhawatiran terhadap bebagai sektor penting dalam tatanan kehidupan masyarakat.
• Ragam Tulis : Pandemi Covid-19 tentunya telah menimbulkan kekhawatiran terhadap berbagai sektor penting dalam tatanan kehidupan masyarakat.
2. Struktur Kalimat
• Ragam Lisan : Kekhawatiran ini tentu dirasakan oleh seluruh elemen pemerintah dan masyarakat tak terkecuali bagi keberlangsungan aktivitas pendidikan. Menurut dia, negara memang sudah banyak menyediakan berbagai program beasiswa pendidikan.
• Ragam Tulis : Kekhawatiran tersebut tentu dirasakan oleh seluruh elemen pemerintah dan masyarakat tak terkecuali bagi keberlangsungan aktivitas pendidikan. Menurutnya, negara memang sudah banyak menyediakan berbagai program beasiswa pendidikan.
b. Dari Segi Kosa Kata
• Ragam Lisan : Ada banyak santri yang ingin lanjut pendidikan tinggi namun terkendala dengan biaya, adapula yang sudah menempuh pendidikan tinggi namun nggak sampai tamat dengan masalah yang sama. Tentu sangat prihatin, generasi muda yang sedang semangat untuk maju malah tersandung masalah. Dilihat dari luasnya daerah di Indonesia, tentu masih belum menjangkau keseluruh masyarakat yang membutuhkan.
• Ragam Tulis : Ada banyak santri yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi namun terkendala dengan biaya, adapula yang sudah menempuh pendidikan tinggi namun tidak sampai tamat dengan masalah yang sama. Tentu sangat memprihatinkan, generasi muda yang sedang semangat untuk maju malah tersandung masalah. Hanya saja melihat dari luasnya daerah di Indonesia, tentu masih belum menjangkau keseluruh masyarakat yang membutuhkan.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia pada teks tersebut dapat dilihat dari kriteria kaidah bahasa yang meliputi aspek tata bunyi, tata bahasa, kosa kata, ejaan, dan makna. Contoh dari teks tersebut ialah :
“Masalah finansial yang kerap terjadi akibat dampak dari pandemi ini tentunya juga berakibat pada banyaknya keterhambat dalam pelaksanakan kegiatan di Sekolah.”
“Syarief pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk dapat membantu generasi muda bangsa agar potensi yang dimiliki tidak terhalang oleh kemiskinan.”
Penjelasan dari teks berita tersebut, menurut saya penulisan tata bahasa sudah tepat dan benar. Tata bunyi, kosa kata, dan ejaan dari teks berita yang saya baca pun sudah jelas, mudah dipahami sehingga tidak ada kekeliruan terhadap pembaca teks berita tersebut.
Daftar Pustaka
https://www.kabarpendidikan.id/2020/10/wakil-ketua-mpr-beasiswa-pendidikan-di.html
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia
Komentar
Posting Komentar